Info Parungpanjang - Tidak lama lagi kita akan merayakan Hari Jadi Bogor yang ke 531 pada tanggal 3 Juni 2013 dengan tema “MEMPERERAT TALI SILATURRAHIM MASYARAKAT, BERSATU UNTUK MEMBANGUN”, tapi tahukah anda penetapan tanggal tersebut dan sejarahnya. Berikut Tim Info Parungpanjang meresumnya dari berbagai sumber.
Penetapan Hari Jadi Bogor (HJB) tanggal 3 Juni didasarkan pada waktu pelantikan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) menjadi Raja Kerajaan Padjajaran, Upacara pelantikan yang disebut Kuwarabhakti yang dilakukan pada tanggal 3 Juni 1482 di Pakuan, Ibukota Padjajaran yang terletak wilayah Bogor.

Data dan penelitian arkeologis memperlihatkan bahwa secara sosial sebagian wilayah Kabupaten Bogor telah dihuni sebelum tarikh Masehi. Situs purbakala di Kecamatan Ciampea memberikan bukti kawasan itu telah ditempati oleh kelompok masyarakat yang telah memiliki sistem kepercayaan, organisasi sosial, sistem mata pencaharian, pola pemukiman dan lain-lain, sebagaimana lazimnya kehidupan masyarakat, dalam bentuk sederhana.

Dari sisi sejarah, Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang menjadi pusat kerajaan tertua di Indonesia. Catatan Dinasti Sung, Ciaruteun dengan sungai Cisadane (daerah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor), memperlihatkan, setidaknya pada paruh awal abad ke-5 M, di wilayah ini sudah ada bentuk pemerintahan.

Pada abad ke-6 dan ke-7 SM. Kerajaan Tarumanegara merupakan penguasa tunggal di wilayah Jawa Barat. Setelah Tarumanegara, pada abad-abad selanjutnya kerajaan terkenal yang pernah muncul di Tanah Pasundan (Jawa Barat) adalah Sunda, Padjajaran, Galuh dan Kawali. Semuanya tidak terlepas dari keberdayaan wilayah Bogor dan sekitarnya.

Tapi anehnya sampai sekarang nama Bogor masih dalam perdebatan di kalangan ahli sejarah. Ada yang berpendapat Bogor berasal dari kata baghar atau bagar yang artinya sapi.

Hal ini berdasarkan atas keberadaan patung sapi di areal Kebun Raya Bogor, Ada pula yang menyebut dari kata bokor, yaitu sejenis bakul logam, Pendapat lain juga mengatakan Bogor berasal dari kata Buitenzorg, nama resmi pada penjajahan Hindia Belanda. Pendapat lain juga yang dapat diterima adalah bahwa nama Bogor berarti tunggul pohon kawung atau enau yang banyak tumbuh pada waktu itu.

Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut di atas, nama Bogor baru diketahui muncul pada dokumen Pemerintahan Hindia Belanda tanggal 17 April 1752. Tertulis nama Ngabai Ranksacandra sebagai Hoofd van de Negrij Bogor, yang berarti Kepala Kampung Bogor.

Data ini diperkuat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Kampung Bogor itu terletak di kawasan Kebun Raya Bogor sekarang. Sedangkan Kebun Raya Bogor sendiri dibangun mulai tahun 1817.

Untuk Kabupaten Bogor sendiri secara resmi baru terbentuk dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kabupaten di Lingkungan Provinsi Jawa Barat.

Sedangkan untuk penetapan Hari Jadi Bogor (HJB) tanggal 3 Juni didasarkan pada waktu pelantikan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) menjadi Raja Kerajaan Padjajaran, Upacara pelantikan yang disebut Kuwarabhakti. dilakukan pada tanggal 3 Juni 1482 di Pakuan, ibu kota Padjajaran yang terletak wilayah Bogor, Peristiwa itu sekaligus sebagai penanda resmi pemindahan pusat kerajaan di Kawali ke Pakuan.

Maka Hari Jadi Bogor ini ditetapkan melalui sidang pleno DPRD Kabupaten Bogor tanggal 26 Mei 1972

Kabupaten Bogor merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat yang mempunyai letak geografis sangat strategis. Selain memiiiki wilayah seluas 299.019,06 hektare dan dengan wilayah administratif terdiri atas 40 kecamatan, 411 desa dan 17 kelurahan, juga keberadaannya berbatasan langsung dengan Ibu Kota Negara serta menjadi titik simpul dari liga provinsi, yaitu DKI. Banten dan Jawa Barat. Dengan letak geografis dan potensi tersebut, tentu saja harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor.



Post a Comment